Untuk mengetahui dan menyelidiki
semua hal ikhwal manusia dan kehidupannya sebelum adanya sumber tertulis memang
sukar. Manusia penghuni Pangean pada zaman itu sedikit meninggalkan kesan,
namun generasi penerusnya mencatat apa yang dapat ditulis dalam buku Tambo
Nagori Pangean yang populer dengan BUKU
KULIK KORE.
Buku tersebut bertulisan tangan
dengan huruf melayu dalam bahasa Melayu Kuno. Dalam buku itu dijelaskan bahwa
nama Pangean Lahir pada abad XIV dan pada waktu itu yang mempunyai nama adalah
Batang Kuantan, Dusun Seberang dan Bukit Sangkar Puyuh. Sedangkan nama – nama yang
ada sekarang adalah hasil dari proses perkembangan selanjutnya.
Nama – nama dari hasil proses
perkembangan sekarang adalah sebagai berikut :
- Pembatang
- Padang Kunyit
- Bungin
- Palak Karambial
- Teratak Tengah
- Teluk Pauh
- Padang Tanggung
- Puri
- Pangan Embacang
- Tanah Bekali
- Pulau Deras
- Tebalai
- Pulau Kumpai
- Teratak Enau
- Pulau Tengah
- Topian Rajo
- Koto
- Ujung Taye
- Pembatang Moncak
- Padang Ronge
- Luar Parit
- Pasar Baru
- Penghijauan
- Sako/Pulau Lowe
- Seberang Pulau
- Gelanggang
- Pauh Angit
- Pulau Ronge
- Sekaping
- Koto Buruak
- Sukam Tombang
- Kasang Kayu Batu
- Lokuk Potai
- Rawang Binjai
- Tembalung
- Bengkudu
- Dll
Penyelidikan kisah hal ikhwal
manusia dan kehidupannya sebelum ada tulisan disebut Prasejarah.
Dari mana datangnya asal – usul nama
Batang Kuantan, penulis belum
sanggup mengungkapkan karena Batang Kuantan itu bukan milik Pangean, tetapi
adalah milik bersama dan orang Pangean tinggal terima nama saja. Pencipta nama
Batang Kuantan ini tentu akan terungkap pada lembaran sejarah kelompok lain.
Nama Dusun Seberang menurut Tambo Pangean berasal dari penghuni Dusun
tersebut pada zaman dimana mereka hidup dari hasil berburu dan mengumpulkan makanan
(primitif). Sedangkan nama Bukit Sangkar
Puyuh diambil dari bentuk bukit itu sendiri yaitu bukit yang berbentuk
sangkar burung puyuh.
Diungkapkan dalam Tambo tersebut
bahwa bukit itu dilingkari oleh sebagang Manau (sejenis rotan ukuran besar)
yang berpangkal dari samping setangkai Cendawan besar melingkari bukit menurut
arah jarum jam dan berakhir pada pangkal permulaan tumbuh ditempat cendawan itu
berada. Dijelaskan lagi bahwa pada lengkung pusat daun cendawan itu terdapat
genangan air, disitu ditemui berbagai rangka / tulang binatang reptil dan
kerangka burung. Dalam perkembangan selanjutnya, maka pada tempat itulah
dibangun Masjid pertama di Pangean, dan bukit itu diberi nama Bukit Sangkar
Puyuh.
0 comments:
Post a Comment